STRATEGI PENGEMBANGAN PORANG (AMORPHOPHALUS MUELLERI) DI PROVINSI BANTEN

  • Yunia Rahayuningsih Bappeda Provinsi Banten
Keywords: Development Strategy, Porang (Amorphophalus muelleri), Banten Province

Abstract

Porang (Amorphophallus muelleri) adalah umbi-umbian penghasil pati yang memiliki banyak kegunaan yang termasuk dalam jenis HHBK. Porang di Provinsi Banten banyak ditemukan di lahan hutan rakyat maupun hutan negara, namun sejauh ini belum dikembangkan dengan baik. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh informasi mengenai faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi perkembangan porang dan memperoleh strategi pengembangan porang. Penelitian ini dilakukan wilayah Provinsi Banten pada bulan Agustus-September 2020. Responden diambil secara sengaja yakni para pakar yang memahami tentang perkembangan porang di Provinsi Banten. Data dikumpulkan melalui wawancara, kuesioner, dan studi pustaka. Data yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisis dengan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang termasuk faktor internal utama (kekuatan dan kelemahan) adalah dapat tumbuh di bawah naungan (0,70) dan pertumbuhan awal lama (0,70). Yang termasuk faktor eksternal  utama (peluang dan ancaman) adalah kebutuhan ekspor masih sangat tinggi (0,79) dan jumlah bandar masih terbatas (0,72). Strategi yang terbaik untuk mengembangkan porang di Provinsi Banten adalah dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada (strategi SO), melalui kemitraan dan kegiatan penyuluhan.

 

Porang (Amorphophallus muelleri) is a non-wood forest products (NTFPs) in the form of tuber producing starch that has many uses. In Banten Province, porang grow at privately owned forests and state forest  but so far has not been well developed. Therefore, this study was done in order to get information about internal and external factors that affecting porang development and to get development strategy of porang. The research was conducted at Banten Province in August to September 2020. Data were collected through interviews using questionnaires and literature study. The data obtained were then processed and analyzed using SWOT analysis. The results showed that the main internal factors (strengths and weaknesses) were able to grow under the shade (0,70) and long initial growth (0,70). While main external factors (opportunities and threats) are export demand is still very high (0,79) and the number of ports is limited (0,72). The best strategy to develop porang in Banten Province is SO Strategy which is optimized the strength and opportunities factors through establishment of partnership between farmers and traders, and extension activities.

References

Ali, I. 2013. Iles-iles Tak Kenal Tak Sayang. Diakses tanggal 20 Agustus 2020. (hhtp://www.bebeja.com/iles-iles-tak kenal-tak-sayang).
Aulinurman, E. 1998. Keunggulan Komparatif dan Kompetitif Porang (Amorphophallus sp.) di Lahan Hutan. Skripsi S1. Institut Pertanian Bogor.
Ermiati dan M.P Laksmanahardja. 1996. Manfaat Porang (Amorphophalus spp.) sebagai Bahan Baku Makanan dan Industri. Jurnal Litbang Pertanian XV(3): 74-80.
Fauziyah, E. 2004. Prospek Pengembangan Porang (Amorphopallus muelleri Blume) sebagai Komoditi Penyusun Hutan Kemasyarakatan. Buletin Al-Basia 1(2): 59-64.
Fauziyah, E. 2010. Prospek Pengembangan Porang (Amorphopallus spp.) di Hutan Rakyat. Jurnal Inovasi 7(3): 239-245.
Cnbc Indonesia. 28 juli 2020. Gairahkan Ekspor, Mentan SYL Tanam dan Panen Porang di Sidrap. https://www.cnbcindonesia.com/news/20200728215809-4-176113/gairahkan-ekspor-mentan-syl-tanam-panen-porang-di-sidrap. Diakses 20 Agustus 2020.
Warta Ekonomi. 10 September 2019. Tanaman Porang, Umbi-umbian dengan Potensi Ekspor yang Cemerlang. https://www.wartaekonomi.co.id/read245977/tanaman-porang-umbi-umbian-dengan-potensi-ekspor-yang-cemerlang. Diakses 20 Agustus 2020
Ikhsan, S. dan A. Aid. 2012. Analisis SWOT untuk Merumuskan Pengembangan Komoditas Karet di Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah. Diakses tanggal 16 Agutus 2020. (http://faperta.unlam.ac.id/web/wp-conten/uploads/downloads/2012/03/013_1Sadik-SWOT.pdf)
Pandelaki, L. 2012. Strategi Pengembangan Budidaya Rumput Laut di Pulau Nain Kabupaten Minahasa Utara. Jurnal Perikanan dan Kelautan Tropis VIII(2): 52-57.
Rangkuti, F. 2000. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Gramedia. Jakarta.
Sumarwoto. 2004. Review: Kandungan Mannan pada Tanaman Porang (Amorphophallus muelleri Blume.). Diakses tanggal 20 Agustus 2020. (http://biosains.mipa.uns.ac.id).
Supriadi, H. 2008. Strategi Kebijakan Pembangunan Pertanian di Papua Barat. Jurnal Analisis Kebijakan Pertanian Vol. 6 (4): 352-377.
Yuhono, JT dan P. Rosmeilisa. 1996. Analisis Kelayakan Usahatani Iles-iles pada Lahan Hutan Produksi di Kabupaten Madiun. Jurnal Penelitian Tanaman Industri II (1): 21-26.
Mutaqin A, Z., Kurniadie, D., Iskandar, J., Nurzaman, M., Partasasmita, R. (2020). Etnobotani Suweg, Amorphophallus paeoniifolius: Pemanfaatan dan Budidaya di Jawa Barat, Indonesia. Jurnal Biodiversitas Vol. 21 (2): 546-555.
Pandelaki, L. (2012). Strategi Pengembangan Budidaya Rumput Laut di Pulau Nain Kabupaten Minahasa Utara. Jurnal Perikanan dan Kelautan Tropis VIII(2): 52-57.
Rangkuti, F. (2000). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Gramedia. Jakarta.
Sumarwoto. (2004). Review: Kandungan Mannan pada Tanaman Porang (Amorphophallus muelleri Blume.). Diakses tanggal 20 Agustus 2020. (http://biosains.mipa.uns.ac.id).
Supriadi, H. (2008). Strategi Kebijakan Pembangunan Pertanian di Papua Barat. Jurnal Analisis Kebijakan Pertanian Vol. 6 (4): 352-377.
Yuhono, JT dan P. Rosmeilisa. (1996). Analisis Kelayakan Usahatani Iles-iles pada Lahan Hutan Produksi di Kabupaten Madiun. Jurnal Penelitian Tanaman Industri II (1): 21-26.
Published
2020-12-18
How to Cite
Rahayuningsih, Y. (2020). STRATEGI PENGEMBANGAN PORANG (AMORPHOPHALUS MUELLERI) DI PROVINSI BANTEN. Jurnal Kebijakan Pembangunan Daerah, 4(2), 77-92. https://doi.org/https://doi.org/10.37950/jkpd.v4i2.106
Section
Articles