PEMENUHAN ELEMEN NECESSARY CONDITIONS KECAMATAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN UMUM DI KABUPATEN PANDEGLANG

  • Arif Nugroho Universitas Serang Raya
  • Delly Maulana Universitas Serang Raya
Keywords: Pemerintahan Umum, Elemen Necessary Conditions, Kecamatan

Abstract

 Artikel ini mengulas Pemenuhan Elemen Necessary Conditions Kecamatan dalam penyelenggaraan pemerintahan umum baik secara nasional dan spesifik diperdalam dengan fakta empiris di Kabupaten Pandeglang, hal itu sebagai konsekuansi dari pelaksanaan Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian diketahui, penyelenggaraan pemerintahan umum Kecamatan baik fakta secara nasional serta pendalaman fakta empiris di Kabupaten Pandeglang menunjukan belum cukup tertopang oleh elemen necessary condition diantaranya kepastian atas kewenangan legalnya serta anggaran yang menyertainya. Oleh sebab itu dipandang perlu ada kemauan politik baik itu dari Presiden untuk segera mengundangkan Peraturan – Pemerintah sebagai landasan teknis bagi pemerintah daerah selaku kepala wilayah maupun dari Kepala Daerah Kabupaten/Kota untuk melakukan terobosan agar supaya di masa peralihan implementasi Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 kewenangan – kewenangan pada bidang kesatuan bangsa, keamanan dan keteriban umum dapat dilimpahkan pada Kecamatan serta Elemen Necessary Conditions lain yang menyertainya diperkuat.

 

 

This article discusses the fulfillment of the elements of the sub-district's necessary conditions in the administration of general government both nationally and specifically and deepened by empirical facts in Pandeglang Regency, this is a consequence of the implementation of Law Number 23 of 2014. The research approach used is qualitative. The results showed that in the administration of district general government both the facts nationally and the deepening of empirical facts in Pandeglang district were not sufficiently supported by elements of necessary conditions, including certainty of legal authority and budget. Therefore, there needs to be political will, both from the president, to immediately ratify the Government Regulation as a technical basis for the regional government (Territory) as well as from the Head of Regency / City to make breakthroughs so that in the transitional period the implementation of Law Number 23 Year 2014 powers in the areas of national unity, security and public order can be transferred to the District and the accompanying elements of necessary conditions are strengthened.

References

Abbott, Kenneth W.et al, (2015). Two Logics of Indirect Governance: Delegation and Orchestration. British Journal of Political Science / FirstView Article / July 2015, pp 1 – 11 DOI: 10.1017/S0007123414000593, Published online: 21 July 2015
Bantenhits, 11 November 2015. Ulama, Santri dan Masyarakat Banten Tolak Investor Air Minum PT Tirta Fresindo Jaya. diperoleh 18 September 2017 dari, http://www.tangeranghits.com
Burns, Danny, et.al., (1994). The Politic of Decentralization, Revitalising Local Democracy. Hongkong : MacMillan.
Detakbanten, 24 Februari 2016. Antisipasi Konflik SARA, Kesbangpol Pandeglang Gelar Rakor. diperoleh 18 September 2017 dari,https://www.detakbanten.com/Pandeglang/7111-antisipasi-konflik-sara-kesbangpol-Pandeglang-gelar-rakor
Dharmawan, Hadi, A, (2008). Reposisis Ketata Pemerintahan Kecamatan. Bogor : Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan.
Emerick, Mayer N, et, al., (2004). DecentralisationOf Service Delivery As Adopted By The Central District Counsil At Bostawa. Journal Public Administration & Development; Aug 2004; 24, 3; ABI/INFORM Collection pg. 225.
Kavanagh, Dennis, (1982). Kebudayaan Politik. Cetakan Pertama. Jakarta : Penerbit PT. Bina Aksara.
Kemmochi, Mai, et al. (2016). Research Concerning The State Of Decentralization Within Cities and The Participation In City Planning . Journal of the City Planning Institute of Japan, Vol.51 No.3, October, 201
Landwehr, Claudia dan Bohm, Katharina, (2011). Delegation and Institutional Design in Health‐Care Rationing. Journal Governance, Volume 24, Issue 4, pages 665–688, October 2011
Maksum, Irfan Ridwan, (2014). Pemerintahan Umum Berbasis Dekonsentrasi. Jakarta : Jurnal Ilmu Pemerintahan Edisi 44 Tahun 2014
Manmeet Kaur et al., (2012). Decentralization of health services in India: barriers and facilitating factors. WHO South-East Asia Journal of Public Health 2012;1(1):94-104
Meir, Ben, Yossef, (2010), “Morocco’s Regionalization “Roadmap” and the Western Sahara”. Ifrane : Al Akhawayn University, Journal On World Peace Vol. XXViI NO. 2 June 2010
Miles,M.B, Huberman, A.M, dan Saldana,J. (2014). Qualitative Data Analysis, A Methods Sourcebook Edition 3. USA : Sage Publications.
Muluk, M.R. Khairul, (2009), Peta Konsep Desentralisasi dan Pemerintahan Daerah. Surabaya : ITS Press
Murthy, Sharmila, L dan Mahin, Maya, J. (2015). Constitutional Impediments to Decentralization in The World’S Largest Federal Country. Duke Journal of Comparative & International Law Vol. 26:79
Nannyonjo, Justine dan Okot Nicholas. (2013). Decentralization, Local Government Capacity and Efficiency of Health Service Delivery in Uganda. Journal of African Development Spring 2013 | Volume 15 #1
Norton, Allan, (1994). International Handbook of Local and Regional Government, A Comparative Analysis of Advenced Democracies, Adwarad Elgar, UK.
Nurcholis, Hanif, (2016). Pemerintahan Daerah Moderen Akan Manpu Meningkatkan Sumber daya Daerah Di Era Masyarakat Ekonomi Asean. Pidato Pengukuhan Guru Besar. Tangerang Selatan: Tidak Diterbitkan
Osavelyuk, A. Mikhailovich, et al, (2015). Theoretical Base of Delegation of Some State Authority of Territorial Entities of the Russian Federation to Local Self-Government Bodies. Mediterranean Journal of Social Sciences MCSER Publishing, Rome-Italy Vol 6 No 5 S3 September 2015
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2017 , tentang Pedoman Umum APBD ( Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Tahun 2018
Nugroho, Arif & Maulana, Delly. (2020). Kecamatan Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Serang: CV.AA.Rizky. http://repository.fisipkum.unsera.id/51/
Pitono, Adi. (2012). Asas Dekonsentrasi dan Asas Tugas Pembantuan dalam Penyelenggaraan Pemerintahan. Jurnal Kebijakan Publik, Volume 3, Nomor 1, Maret 2012, hlm. 1-55. Santoso, Purwo, (2010). Satu Dekade Separuh Jalan Proses Desentralisasi, Jurnal Desentralisasi. Vol 8. No 5, 2010
Smith, Brian, C, (1985). Decentralization Teritorial Dimension Of The State. Masyarakat ilmu Pemerintahan IPDN, 2012
Surianingrat, Bayu , (1981), Desentralisasi dan Dekonsentrasi Pemerintahan Indonesia, Jilid I, Dewaruci Press, Jakarta,
Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014, tentang Pemerintahan Daerah.
Widodo, Joko, (2001). Good Governance. Jakarta : Insan Cendekia.
Published
2020-12-18
How to Cite
Nugroho, A., & Maulana, D. (2020). PEMENUHAN ELEMEN NECESSARY CONDITIONS KECAMATAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN UMUM DI KABUPATEN PANDEGLANG. Jurnal Kebijakan Pembangunan Daerah, 4(2), 129-146. https://doi.org/https://doi.org/10.37950/jkpd.v4i2.108
Section
Articles