STRATEGI PENGELOLAAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA SERANG BERBASIS TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

  • Gina Maslahat Program Studi Teknik Liingkungan, Universitas Banten Jaya
  • Muhlisin Muhlisin Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Banten
  • Tauny Akbari Universitas Banten Jaya
Keywords: Management Startegic, Open Green Space, Geography Information System

Abstract

Population growth, increasing urban development and the high rate of conversion of green land into construction land pose a serious threat to the reduction of green open space (RTH) in Serang City. This research aims to determine the current condition of existing green open space, the need for green open space based on area, number population and oxygen needs, as well as strategies for optimizing green open space development in Serang City. The method used is quantitative descriptive with spatial analysis using remote sensing techniques and Geographic Information Systems (GIS). The results of the study show that Serang City's green open space in 2023 has met the city's minimum need for green open space of 30% of the total area, namely amounting to 59.64%. Serang City's need for green open space, if calculated based on its area, is 7,958.68 ha, based on its population, it is 1,440.72 ha, and based on its oxygen needs, it is 1,812.93 ha. The green open space management strategy that can be implemented in Serang City is a Growth Oriented Strategy which is oriented towards utilizing internal assets and external opportunities based on regional characteristics, active community participation, allocation of financial resources, establishing partnerships, developing infrastructure and a sustainable approach.

References

Ahmad, F., Arifin, H. S., Dahlan, E. N., Effendy, S., & Kurniawan, R. (2012). Analisis Hubungan Luas Ruang Terbuka Hijau (Rth) Dan Perubahan Suhu Di Kota Palu Relationship Analysis of Green Open Space Area and Temperature in Palu City. Jurnal Hutan Tropis, 13(2), 173–180.

Arsandrie, Y., & Widayanti, E. (2020). Perhitungan Ruang Terbuka Hijau di Kecamatan Kartasura Sukoharjo Berdasarkan Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, dan Kebutuhan O2. Sinektika: Jurnal Arsitektur, 15(2), 93–98. https://doi.org/10.23917/sinektika.v15i2.9867

Hizmiakanza, A. S., & Rahmawati, D. (2019). Strategi Revitalisasi Kawasan Banten Lama. In Jurnal Teknik ITS (Vol. 7, Issue 2). https://doi.org/10.12962/j23373539.v7i2.33833

Muhajir, F. . (2018). Implementasi Kebijakan Tentang Ruang Terbuka Hijau Dalam Rangka Mewujudkan Bandung Yang Nyaman Dan Berwawasan Lingkungan. Bandung: Skripsi Ilmu Administrasi Negera, Fisip Universitas Pasundan.

Muhlisin. (2016). Potensi dan Tantangan dalam Pengembangan Ruang Terbuka Hijau di Kota Cilegon. Prosiding Temu Ilmiah Nasional Badan Penelitian Dan Pengembangan Provinsi Jawa Timur, December 2016, 245–254.

Muhlisin, M. (2018). Skenario Perencanaan Tata Kelola Kolaboratif (Collaborative Governance) dalam Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Cilegon. In M. R. Janitra (Ed.), Perspektif Pengembangan Kota Baru, Manajemen Lahan, dan Pertanahan di Indonesia (1st ed., Issue February, pp. 9–21). ITB Press.

Muhlisin, M., Iskandar, J., Gunawan, B., & Cahyandito, M. F. (2021). Vegetation diversity and structure of urban parks in Cilegon City , Indonesia , and local residents ’ perception of its function. Biodiversitas, Journal of Biological Diversity, 22(7), 2589–2603. https://doi.org/10.13057/biodiv/d220706

Pangesti, F., & Dwirani, F. (2018). Analisis Kesesuaian Ruang Terbuka Hijau di Kota Serang. Serambi Engineering, III(2), 330–343.

Peraturan Menteri, P. (2013). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 5/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan. Jakarta (ID). Departemen Pekerjaan Umum. Effendy. 2011(1), 1–14.

Prihatin, R. B. (2015). Alih Fungsi Lahan di Perkotaan (Studi Kasus di Kota Bandung Dan Yogyakarta) Urban Land Misuse: (A Case Study of Bandung City and Yogyakarta City). Aspirasi, 6(2), 107–107.

Purnama, I. N. (2023). Implementasi Kebijakan Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Di Kota Serang. JIMBA Jurnal Sosial Dan Humaniora, 1(1), 1–11.

Romadhoni. (2013). Analisis Prioritas Penataan Ruang Terbuka Hijau Daerah Permukiman Melalui Pemanfaatan Penginderaan Jauh Dan Sistem Informasi Geografis Di Kecamatan Kotagede. (Doctoral Dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Setyani, W., Risma, S., Sitorus, P., Dyah, & Panuju, R. (2017). ANALISIS RUANG TERBUKA HIJAU DAN KECUKUPANNYA DI KOTA DEPOK An analysis of Greenery Open Space and Its Adequacy in Depok City. Buletin Tanah Dan Lahan, 1(1), 121–127.

Sidauruk, T. (2012). Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Di Perkotaan. Jurnal Geografi, 79–94.

Sitanggang, F., Rosmaiti, & Iswahyudi. (2023). Analisis Kecukupan Ruang Terbuka Hijau (Rth) Kota Langsa Menggunakan Sistem Informasi Geografis. Jurnal Penelitian Agrosamudra, 10(1), 15–22. https://doi.org/10.33059/jupas.v10i1.8055

Wibowo. (2009). Implementasi Ketentuan Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan Pasal 29 Undang–Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang di Kota Surakarta. UNS, 2.

Wulandari, N. A. F. (2017). Analisis Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau Di Kota Serang Tahun 2000-2015. Bachelor’s Thesis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan.
Published
2024-03-04
How to Cite
Maslahat, G., Muhlisin, M., & Akbari, T. (2024). STRATEGI PENGELOLAAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA SERANG BERBASIS TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS. Jurnal Kebijakan Pembangunan Daerah, 8(1), 1 - 13. https://doi.org/https://doi.org/10.56945/jkpd.v8i1.267
Section
Articles