THE MEASUREMENT OF MANGROVE FOREST ECOSYSTEM AREA BY COMMUNITY UNIT APPROACH IN TANGERANG REGENCY

  • Endan Suwandana BPSDM Provinsi Banten
  • Reni Pebrianti Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Keywords: Community Unit, Mangrove, North Coast of Java, Satellite Imageries

Abstract

ABSTRAK

Luasan ekosistem bakau (mangrove) yang dikeluarkan secara resmi oleh berbagai instansi berbeda-beda. Hal ini menyebabkan kebingungan di masyarakat karena tidak adanya data baku yang dapat digunakan bersama. Salah satu penyebab perbedaan luasan itu adalah karena perbedaan pendekatan yang digunakan. Dalam menghitung luasan ekosistem mangrove, beberapa instansi menghitung luasan mangrove dengan memasukkan kolom air di sekitarnya. Sehingga data tutupan mangrove menjadi lebih luas dari kondisi sebenarnya. Maka, agar penghitungan luasan tutupan ekosistem mangrove lebih konsisten, maka diperlukan sebuah pendekatan baru dimana yang dihitung hanya tutupan bakaunya saja, sementara tutupan kolom air di sekitarnya diabaikan. Untuk itulah maka teknik penghitungan unit komunitas diperkenalkan dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat sekitar 1600 unit komunitas mangrove di seluruh pesisir pantai Kabupaten Tangerang, dengan total luasan unit komunitas mangrove mencapai 182.4 ha.

Kata Kunci: Unit Komunitas, Hutan Bakau, Pantai Utara Jawa, Citra Satelit

ABSTRACT

The total area of mangrove ecosystems that are officially issued by various agencies is different. This causes confusion in the community because there is no standard data that can be used together. One of the causes of differences in mangrove total area is because of the different approaches used. In calculating the area of mangrove ecosystem, several agencies calculate the area of mangrove by entering the surrounding water column, so that the data on mangrove coverage becomes wider than the actual conditions. Therefore, in order the calculation of the area of mangrove ecosystem coverage to be more consistent, a new approach is needed where only the mangrove coverage is calculated, by omitting the coverage of the surrounding water column. For this reason, community unit counting technique was introduced in this study. The results of this study indicate that there are around 1600 units of mangrove communities throughout the coastline of Tangerang Regency, with a total area of mangrove community units reaching 182.4 ha.

Keywords: Community Unit, Mangrove, North Coast of Java, Satellite Imageries

References

Adamy, K.M.T., 2009. Asosiasi Komunitas Pelecypoda dan Mangrove di Wilayah Pesisir Panimbang Kabupaten Panimbang, Banten. Skripsi, Institut Pertanian Bogor.
Direktorat Jenderal Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan. 1997. Pedoman penentuan tingkat kerusakan hutan mangrove. Direktorat Jenderal Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan, Departemen Kehutanan RI, Jakarta.
DKP Provinsi Banten. 2003. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Dalam Angka Tahun 2003.
FAO. 1992. Management and utilization of mangrove in Asia and the Pasific. FAO Environmental Paper III. Roma, Italy.
Indriani Y. 2008. Produksi dan Laju Dekomposisi Serasah Daun Mangrove Api-Api (Avicennia marina) di Desa Lontar Kecamatan Kemiri Kabupaten Tangerang Provinsi Banten. [Skripsi]. Bogor: Program Studi Ilmu dan Teknologi Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. 73 hlm.
Kusmana, C. 1995. Kusmana, C. 1995. Manajemen hutan mangrove Indonesia. Lab Ekologi Hutan. Jurusan Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan, IPB. Bogor.
Kustanti, A. 2011. Mananjemen Hutan Mangrove. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor Press.
Kelompok Kerja Mangrove Daerah (KKMD), 2014. Profil Ekosistem Mangre di Provinsi Banten. Wetlands International, Bogor. Indonesia.
Lelyana, 2005. Struktur Komunitas Gastropoda dan Hubungannya Terhadap Ekosistem Mangrove di Kawasan Tanjung Pasir, Tangerang, Banten. [Skripsi]. Bogor: Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor.
Mujiono, N., Mulyadi, Suyanto, A., Subasli, D.R., Wahyudewantoro, G., Murniati, .C., Sauri, S., 2008. Laporan Perjalanan Survei Fauna Mangrove I di TN Ujung Kulon. Bidang Zoologi, Pusat Penelitian Biologi – LIPI., 16p.
Muzani. 2014. Strategi Peningkatan Peran Stakeholder dalam Pengelolaan Mangrove di Kabupaten Tangerang. SPATIAL Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi, 12(2): 21-27.
Noveliyana, Y. 2016. Pengelolaan Ekosistem Mangrove Berkelanjutan di Pesisir Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten (Tesis). Institut Pertanian Bogor, 43 pp.
Onrizal, 2002. Evaluasi Kerusakan Kawasan Mangrove dan Alternatif Rehabilitasinya di Jawa Barat dan Banten. (http://repository.usu.ac.id).
Pertiwi, S., Setiawan, Y., Bengen, D.G., dan Kusmana, C. 2015. Estimasi Nilai Eksternalitas Konversi Hutan Mangrove Menjadi Pertambakan di Delta Mahakam Kabupaten Kutai Kartanegara. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 12(3), 201-210.
Pramudji, 2000. Hutan Mangrove di Indonesia: Peranan, Permasalahan dan Pengelolaannya. Oseana, 25(1), 13-20.
Rahmat, A., Hamid, M. A., Zaki, M. K., & Mutolib, A. (2018). Normalized Difference Vegetation Index in the Integration of Conservation Education. Indonesian Journal of Science and Technology, 3(1), 47-52.
Setiawan, S., Bengen, D.G., Kusmana, C., dan Pertiwi, S. 2014. Estimasi Dampak Ekonomi Konversi Hutan Mangrove Menjadi Pertambakan di Delta Mahakam Kabupaten Kutai Kartanegara. Jurnal Bumi Lestari, 14(2), 142-150.
Sungkawa, Q.T. 2015. Pengembangan Potensi Hutan Mangrove untuk Tujuan Ekowisata di Desa Muara Kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang (Skripsi). Institut Pertanian Bogor, 25 pp.
http://www.gearthblog.com/blog/archives/2014/04/google-earth-imagery.html (diakses pada tanggal 11 Janari 2017).
https://en.wikipedia.org/wiki/DigitalGlobe (diakses pada tanggal 11 Janari 2017).
Published
2019-06-30
How to Cite
Suwandana, E., & Pebrianti, R. (2019). THE MEASUREMENT OF MANGROVE FOREST ECOSYSTEM AREA BY COMMUNITY UNIT APPROACH IN TANGERANG REGENCY. Jurnal Kebijakan Pembangunan Daerah, 3(1), 49-59. https://doi.org/https://doi.org/10.37950/jkpd.v3i1.52
Section
Articles